PEMANFAATAN SAMPAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Lingkungan yang bersih merupakan dambaan bagi setiap orang. Kebersihan lingkungan sekolah akan menjadi tanggung jawab kita sebagai warga sekolah. Dengan lingkungan yang bersih, kita bisa mencegah berkembangnya berbagai bibit-bibit penyakit. Untuk itu kita harus memanfaatkan sampah yang ada untuk dijadikan bahan ataupun barang yang berguna. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengolah sampah yang ada di sekolah.
Pertama sampah yang ada di tiap kelas di ambil oleh petugas masing –
masing kelas, setiap kelas sudah terdapat petugas yang sudah terjadwal
untuk membuangan sampah. Petugas sampah tiap kelas membawa sampah ke
tempat pengolahan sampah sekolah. Setelah sampah di bawa ke tempat
pengolahan sampah sekolah setelah semua sampah yang terkumpul para
petugas komposting memilahkan antara sampah organik dan non organik.
Kedua,
petugas komposting memindahkan sampah organik ke dalam bak pertama
untuk dicacah, hal ini berguna agar proses komposting oleh
bakteri-bakteri pengurai berjalan dengan cepat. Setelah sampah organik
hampir lembut, tahap selanjutnya adalah memberi cairan aktivator berupa
EM4 ke seluruh bagian sampah agar penguraian bakteri terproses dengan
sempurna dan baik, kemudian
petugas kompos menutup sampah yang telah diberi cairan EM4 dengan karung atau tutup sampah yang telah disediakan.
petugas kompos menutup sampah yang telah diberi cairan EM4 dengan karung atau tutup sampah yang telah disediakan.
Tahap
ketiga sampah di biarkan selama 10 hari, langkah ini dilakuakan agar
bakteri–bakteri yang ada di dalam sampah berkembang dan membusukkan
sampah sampai hancur. Perlu di ingat, suhu dalam sampah yang telah di
tutup harus di jaga kestabilan suhunya kira–kira 600C.
Setelah 10 hari di tutup dengan penutup sampah,penutup di buka kemudian
sampah yang sudah setengah hancur di pindahkan ke bak yang kedua. Dalam
tahap ini petugas komposting mengaduk sampah yang telah setengah hancur
sampai tercampur dengan sempurna. Selanjutnya sampah yang masih
setengah jadi, karena sampah belum hancur hingga lembut. Setelah di
aduk, sampah yang telah tercampur di tutup kembali agar bakteri pengurai
bekerja secara maksimal.
Tahap
ke empat adalah tahap pengolahan sampah yang terakhir, sampah yang
telah jadi dan sudah terurai dengan sempurna di ambil dan di ayak dengan
pengayak sampah oleh petugas komposting. Sampah yang lembut dimasukan
ke bak, selanjutnya untuk di paket atau di masukan ke karung sampah yang
telah disediakan. Langkah selanjutnya setelah semuanya masuk dalam
karung pupuk kompos yang sudah jadi, di sebarkan ke tanaman–tanaman di
sekitar sekolah dan untuk mengganti tanah yang ada di dalam pot bunga
yang yang perlu diganti.
Pemanfaatan
sampah non organik digunakan untuk 3R atau untuk ketrampilan di
sekolah. Namun, tidak semua sampah non organik dapat diolah oleh petugas
3R. Sampah yang tidak bisa diolah oleh petugas 3R, akan di buang oleh
petugas PU ke tempat pembuangan akhir. Jenis kerajinan tangan yang dapat
dibuat dari hasil limbah non organik yang ada disekolah seperti bantal,
bunga, taplak meja, untuk limbah gelas minuman akan di buat tirai,
dengan memanfaatkan kardus yang di peroleh dari kantin sekolah bisa di
buat wayang, bahan mading, dll.
Bagus-bagus... tingkatkan!!!
BalasHapus